Fenomena Makanan Cepat Saji
Oleh: Bimo Adriawan
Oleh: Bimo Adriawan
![]()  | 
| Makanan Cepat Saji | 
Gerai  makanan cepat saji sangat banyak dan beragam. Setiap hari gerai makanan  cepat saji ini tidak pernah sepi dari konsumen. Sejarahnya kelahiran  gerai-gerai makanan cepat saji khususnya di Amerika Serikat ditujukan  untuk orang-orang yang sibuk berkerja khususnya bangunan yang rata-rata  tidak memiliki waktu untuk sekedar makan. 
Kemudian, gerai makanan ini  berkembang pesat dalam masyarakat industri dimana pekerja hanya memiliki  sedikit waktu untuk mengisi perutnya. Seiring perkembangan dan  penyebaran kapitalisme yang membuat masyarakat industri berkembang  hampir ke seluruh dunia, gerai makanan cepat saji pun turut berkembang  dan menjamur di seluruh dunia. 
Menjamurnya  gerai makanan cepat saji di seluruh dunia termasuk juga di Indonesia  mampu mengubah pola kehidupan manusia, setidaknya mengubah pola makan  masyarakat. Disamping itu, setidaknya di Indonesia, konsumen makanan  cepat saji tidak hanya pekerja saja tetapi sudah merambah ke anak kecil  hingga orang tua. Hal tadi terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia. 
Fakta tadi turut melatarbelakangi lahirnya kerangka berpikir bahwa jika  belum makan di gerai makanan cepat saji dianggap nggak keren atau nggak  gaul. Namun, dilihat dari segi gizi, makanan cepat saji sangat minim  gizi bahkan cenderung tidak menyehatkan. Dengan harga yang relatif murah  sehingga tidak perlu benar-benar kaya untuk mengonsumsinya, gerai-gerai  makanan cepat saji hanya mementingkan keuntungan yang berlipat ganda  tanpa memerhatikan kandungan gizi dan dampak yang diakibatkannya.
Pola  makan yang ditawarkan oleh berbagai gerai makanan cepat saji berbeda  dengan pola makan yang sudah ada di Indonesia. Sebenarnya pola yang  ditawarkan oleh gerai makanan cepat saji adalah pola makan orang-orang  Amerika Serikat khususnya pekerja bangunan. Namun, peran media massa  tidak bisa diabaikan dalam menyukseskan perkembangan gerai-gerai makanan  cepat saji itu. Dilihat dari penting atau tidaknya dalam perspektif  orang Indonesia, bisa dikatakan dengan tegas bahwa gerai-gerai makanan  cepat saji tidak penting dan bukan merupakan prioritas utama dalam  pemenuhan kebutuhan. 
Ditinjau dari kandungan gizi, produk makanan cepat  saji jauh lebih rendah dibandingkan dengan produk makanan biasa khas  Indonesia. Sehingga sangat disayangkan banyak masyarakat yang terjebak  dalam kemodernan semu ala barat yang ditawarkan oleh berbagai gerai  makanan cepat saji. Saya berpendapat bahwa makanan cepat saji bukan hal  yang esensial dan seharusnya kita tidak ketergantungan padanya.
Sumber Gambar:

No comments:
Post a Comment