IMPERIUM
oleh: Bimo Adriawan
oleh: Bimo Adriawan
Sinopsis  Imperium
| Marcus Tullius Cicero | 
Imperium adalah novel  sejarah karya Robert Harris yang diterbitkan pertama kali  pada tahun 2006. Novel ini menceritakan mengenai kehidupan Marcus  Tullius Cicero. Sudut pandang yang digunakan dalam karya ini adalah  sudut pandang orang pertama dengan tokoh bernama Tiro. Tiro adalah budak  Cicero yang dijadikan sekretarisnya. 
Cerita diawali ketika Cicero  berumur 27 tahun dan Tiro berumur 24 tahun. Cicero awalnya bukanlah  seorang politikus tangguh, ia hanya seorang yang gagap, lemah, dan  tidak mempunyai bakat oratoria yang membanggakan. Namun, ambisi Cicero  begitu besar untuk menjadi seorang politikus. 
Pada masa pemerintahan  konsul Servilius Vatia dan Caludius Pulcher tahun ke-675 setelah Roma  berdiri,  Cicero memutuskan untuk merantau meninggalkan Roma untuk  mencari ilmu dari professional sehingga ia mampu untuk terjun ke dunia  politik. Cicero pergi ke berbagai tempat bersama dengan Tiro. Cicero  pergi ke wilayah Yunani, untuk memperlajari filsafat dan oratoria demi  menunjang cita-citanya untuk menjadi politikus. 
![]()  | 
| Rhodus | 
Pada penghujung  perjalanannya, Cicero ditemani Tiro belajar oratoria kepada Molon di  Rhodus. Cicero belajar banyak dari Molon, terutama bagaimana agar ia  dapat berbicara di forum dengan leluasa dan tampil mengesankan. Ketika  berguru kepada Molon, Cicero juga ditemani oleh adiknya Quintus,  sepupunya Lucius, dan kedua temannya Servius dan Atticus. Setelah Molon  merasa pelajarannya cukup untuk Cicero, ia menyeru kepadanya “pulanglah  anakku, dan taklukan Roma”. Cicero sangat bersemangat, bersama  Tiro mereka kembali ke Roma.

Langkah pertama yang harus dilakukan untuk menguasai Roma adalah dengan menjadi senator. Ia sangat mendambakannya dan itulah saat yang tepat untuk memulai karir politiknya. Namun, untuk menjadi senator ia harus berusia 31 tahun dan merupakan seorang jutawan. Permasalahan yang dihadapinya adalah Cicero bukanlah seorang Jutawan.
Ia kemudian  menemukan jalan keluar dengan menikah dengan gadis aristokrat kaya raya  bernama Terentia. Setelah menikah ia mulai mendaftarkan diri sebagai  calon senator. Ia berhasil menjadi senator dan tugas pertamanya adalah  menjadi hakim muda di Sisilia ditemani oleh Tiro. 
![]()  | 
| Pelabuhan Puteoli | 
Karirnya di Sisilia  sangat baik dan kenalanya disana pun cukup banyak. Ia kembali ke Roma  setelah tugasnya di Sisilia selesai. Di pelabuhan Puteoli ia bertemu  dengan Hortensius yang merupakan seniornya dan orang yang dikaguminya.  Sikap Hortensius cukup dingin, pada waktu itu ia sedang mengadakan pesta  di kapal milikinya di pelabuhan Puteoli. Disana pun ia bertemu dengan  pria berambut merah yang mabuk (tamu Hortensius) yang merendahkan  Cicero.
Setibanya  di rumahnya di bukit Capitolinus, Roma ia disambut dengan hangat. Cicero  pun melanjutkan pekerjaannya yaitu menangani berbagai keluhan rakyat  Romawi. Keesokan harinya, Tiro sekretarisnya membuka pagar rumahnya dan  mempersilahkan para tamu Cicero untuk masuk. 
Pagi itu merupakan sebuah  awal perjalan cerah karir politik Cicero. Tiro mendata para tamunya  kemudian menyerahkannya kepada Cicero. Pagi itu ada seorang tamu dari  Sisilia bernama Sthenius yang memohon untuk bisa bertemu Cicero,  keadaanya sangat kacau sekali. 
Cicero kemudian memperkenankannya untuk  masuk dan menyuruhnya menceritakan keluhannya. Sthenius kemudian  menceritakan bahwa ia telah dirampok oleh Gubernur Sisilia, Gaius  Verres. Pemaparan Sthenius begitu meyakinkan dan ia pun merasa beruntung  berhasil menemukan Cicero (karena Cicero dikenal sebagai pengacara  terbaik baik nomor dua setelah Hortensius oleh masyarakat Sisilia). 
Sebelum mendatangi Cicero, Sthenius mendatangi Hotrensius tetapi ia  begitu sibuk dan enggan meluangkan waktu untuk sekedar menemuinya.  Cicero pun tergugah untuk membantu Sthenius menyelesaikan kasusnya. Tiro  mencatat semua pemaparan dari Sthenius sebagai bukti untuk membantu  Cicero dalam menyelesaikan kasus ini.
![]()  | 
| Gedung Senat Roma | 
Keesokan  harinya, dalam rapat senat, Cicero membawa kasus ini menjadi mosi rapat  senat. Namun, senat bereaksi negatif tetapi cukup mengundang perhatian  sebagian kecil senator. Ketika rapat usai, seorang senator (orang tua  Gaius Verres) berjanji akan menyuratinya untuk menghentikan tindakannya. 
Namun, respon dari Verres sendiri kurang baik, Cicero sudah menduganya  dan menyuruh Tiro untuk memindahkan Sthenius ke apartemen agar tidak  ditangkap oleh orang-orang Verres selagi Cicero menyelesaikan kasusnya.  Cicero berpikir keras dan akhirnya ia meminta bantuan kepada tribunus  untuk membantunya menyelesaikan kasusnya. 
Keesokan harinya, adik dan  sepupunya juga turut membantu, mereka kemudian mendatangi tribunus yang  saat itu diisi oleh orang-orang yang frustasi karena beberapa fungsi  tribunus dihilangkan. Namun mereka masih bisa mengimbangi kekuasaan  senat. Setelah berpidato di tribunus, Cicero akhirnya memenangkan  dukungannya. Palicanus, ketua tribunus sepakat untuk membantu Cicero  dengan syarat ia harus mendukung Pompieus (jenderal Republik Romawi yang  menguasau daerah Spanyol) untuk menjadi konsul. Cicero setuju karena  apabila Pompieus menjadi konsul, kekuatan tribunus bisa bertambah dan  fungsinya kembali pulih dan dapat membantu Cicero menyelesaikan kasus  tersebut.
![]()  | 
| Pompieus | 
Pompieus  akhirnya menjadi konsul bersama rivalnya Crassus, konflik kedua tokoh  ini melibatkan Cicero. Cicero yang mendukung Pompieus juga diminta  mendukung Crassus sebagai konsul. Akhirnya Crassus sendiri lah yang  memutuskan untuk menjadi konsul bersama dengan rivalnya Pompieus. 
Tidak  serta merta kasus ini selesai ketika Pompieus terpilih manjadi konsul.  Namun, karir politik Cicero terus berkembang karena ilmu dan pengalaman  yang dimilikinya. Cicero membidik posisi aedilis. Kasus mencapai klimaks  ketika Cicero menerima dua orang tamu lagi dari Sisilia. Bukti  kejahatan Verres jumlahnya sangat banyak. 
Cicero akhirnya mengajukan  tuntutan kepada Verres di pengadilan pemerasan. Akhirnya Verres bisa  dituntut dan Cicero, Tiro, Quintus, dan Lucius pergi ke Sisilia untuk  mengumpulkan bukti. Mereka menemukan begitu banyak bukti dan ia pun  mendapat dukungan dari rakyat Sisilia. Ketika bukti dan saksi telah  dikumpulkan mereka kembali ke Roma untuk menuntut Verres. Pengacara  Verres adalah Hortensius. Bukti dan saksi yang dihadirkan oleh Cicero  tidak bisa dibantah oleh Hortensius dan akhirnya Verres kalah dan ia  didenda dengan pencabutan hak-hak sipilnya.
Pasca  kasus Verres, popularitas Cicero meningkat dan ia pun mencalonkan diri  sebagai aedilis dan ia pun berhasil terpilih. Konflik terjadi ketika,  wilayah Ostia  diserang oleh bajak laut dan Pompieus ingin menangani hal itu dengan  membentuk komando istimewa yang ia pimpin sendiri. Pertentangan terjadi  di kalangan aristokrat dan menjadi isu utama di senat.
| Crassus | 
Konflik antara  Pompieus dan Crassus terjadi lagi untuk menentukan siapa yang memimpin  komando istimewa itu, seperti biasa Crassus berinisiatif untuk membagi  komando dengan Pompieus tetapi Pompieus keluar sebagai pemenang. Konflik  ini juga melibatkan Cicero yang pada saat itu posisinya mendukung  Pompieus. Karir politik Cicero semakin menanjak, ia kini membidik posisi  praetor. Dengan dukungan dari klien-kliennya di Roma dan Sisilia serta  para pendukung Pompieus, Cicero akhirnya bisa menjadi praetor.
Perjalanan  karir Cicero yang ditemani sekretarisnya Tiro dan Adiknya Quintus  berjalan mulus. Sampai konflik terjadi lagi ketika Metellius Pius  mengundangnya ke rumahnya dan melaporkan Catilina telah melakukan  kejahatan saat ia berkuasa di Afrika. Cicero tidak terlalu menanggapinya  sampai akhirnya, Clodius menuntut Catilina atas perbuatanya itu. 
Cicero  memberanikan diri untuk menjadi pengacara Catilina. Namun, akhirnya  Cicero mundur karena berdasarkan data persidangan yang diperolehnya  Catilina benar-benar terbukti berbuat kejahatan yang serius dan sudah  tidak mungkin lagi dibela. Permusuhan dengan Catilina pun tidak bisa  dielakkan. 
![]()  | 
| Cicero vs Catilina | 
Catilina pun kalah dalam persidangan dengan pemberhentian  persidangan dan pemulangan Catilina secara tidak hormat. Cicero pun  mengalami kendala ketika ia berniat mencalonkan diri menjadi konsul.  Penelusurannya bersama Tiro, Quintus, dan Frugi menemukan bahwa adanya  konspirasi yang dilakukan oleh Crassus dan Caesar untuk menjadi Diktator  dengan memanfaatkan kekayaannya. 
Kedua tokoh tadi merancang agar  Catilina dan Hybrida lah yang memenangkan pemilihan konsul. Cicero  kemudian memberitahukan semua temuannya kepada Hortensius (rivalnya) dan  ia pun membahasnya dalam rapat senat. Akhirnya semua terbongkar dan  semua uang yang telah dikeluarkan Crassus dan rencana yang dirancang  oleh Caesar untuk menjadikan Catilina atau Hybrida sebagai konsul gagal  dan akhirnya Cicero lah yang memenangkan pemilihan sebagai konsul dengan  perhitungan suara bulat. Cerita dalam novel Imperium berakhir sampai sini.
2.Analisis Unsur-Unsur Historiografi Tradisional
Unsur-unsur historiografi tradisional adalah sastra, sejarah, mitos.
Unsur-unsur historiografi tradisional adalah sastra, sejarah, mitos.
2.1 Analisis Unsur Sastra
Unsur sastra dalam karya ini terlihat jelas. Dapat dilihat dari berbagai gaya bahasa yang digunakan. Contohnya :
1. Demikianlah, pada suatu pagi musim semi, selepas subuh, ketika Laut Carthapus tampak semulus dan seputih mutiara. (hal.17)
2. Aku berdiri diam-diam tanpa terlihat, di antara bayang-bayang, dan yang kuingat sekarang hanyalah ngengat yang berputaran laksana serpih abu di sekeliling obor, gemintang di atas pekarangan, dan wajahku terpukau pemuda-pemuda itu, merona dalam cahaya api, menatap Cicero. (hal. 21)
3. Pada saat inilah ambisi dalam dirinya mengeras manjadi sekokoh karang. (hal. 25)
 
4. Saat ceracau Dasianus mulai lesu, sang Maestro menari pun bangkit  dengan anggun dan berputar-putar di sekeliling pengadilan, menandaskan  pendapatnya panjang-lebar. (hal. 162)
 
5. …dan terhuyung setengah langkah ke belakang saat disambut dinding ribuan wajah itu. (hal. 184)
 
6. …sambil menelusuri kolom kata-kata dengan jempol raksasanya. (hal. 244)
 
7. “Semua pihal lega saat bayi ini lahir. Rasanya seperti menunggu badai berlalu. (hal.327)
 
8. Cicero meyakinkanku bahwa wajah itu berubah merah padam. (hal. 357)
 
9. Aku masih dapat melihat binar semangat dalam matanya… (hal. 376)
 
10. Dia menjaga air mukanya tetap tenang dan tak terusik… (hal. 408-409)
2.2 Analisis Unsur Mitos
Dalam karya ini, unsur mitos dapat dilihat dari adanya pemujaan terhadap dewa-dewa sesuai dengan mitologi Romawi.
Contoh :
Dalam karya ini, unsur mitos dapat dilihat dari adanya pemujaan terhadap dewa-dewa sesuai dengan mitologi Romawi.
Contoh :
1. “Ya dewa-dewa, hindarkanlah kami dari wabah itu!” (hal. 20)
2. “berseru kepada dewa-dewa untuk menyaksikan bahwa dia sebenarnya…(hal. 277)
3. …berdoa setiap hari di Kuil sang Dewi Baik (Bona Dea). (hal. 297)
2.2.3 Analisis Unsur Sejarah
Analisis unsur sejarah bisa dilihat dengan mencari apakah tokoh, peristiwa, tempat itu benar-benar terjadi atau ada. Caranya dengan mencari sumber lain seperti ensiklopedia.
Contoh :
Analisis unsur sejarah bisa dilihat dengan mencari apakah tokoh, peristiwa, tempat itu benar-benar terjadi atau ada. Caranya dengan mencari sumber lain seperti ensiklopedia.
Contoh :
1. Marcus Tullius Tiro
Keberadaan tokoh ini tercantum pada ensiklopedia. Nama lengkapnya adalah Marcus Tullius Tiro. Ia juga menemukan sistem yang dinamakan Tironian Notes (catatan tiro) yang berguna untuk mencatat pidato karena memiliki penyingkatan kata yang banyak.
2. Marcus Tullius Cicero (106-43 SM)
Cicero benar-benar ada, ia tercantum dalam ensiklopedia. Ia lahir di Arpinum, Italia. Karir politiknya terus menanjak seiring dengan keterlibatannya dengan berbagai kasus yang berhasil diselesaikannya dengan baik.
3. Pompieus Agung (Pompey the Great) 106-48 SM
Tokoh ini benar-benar ada, tercantum di dalam ensiklopedia. Ia adalah seorang jenderal Romawi dan Negarawan. Ia berhasil menaklukkan Sisilia, Afrika, dan Spanyol. Kemudian ia terpilih menjadi konsul sepulangnya dari ekspansi. Selanjutnya ia menumpas bajak laut di laut mediterania.
Tokoh ini benar-benar ada, tercantum di dalam ensiklopedia. Ia adalah seorang jenderal Romawi dan Negarawan. Ia berhasil menaklukkan Sisilia, Afrika, dan Spanyol. Kemudian ia terpilih menjadi konsul sepulangnya dari ekspansi. Selanjutnya ia menumpas bajak laut di laut mediterania.
4. Marcus Licinius Crassus (115?-53? SM)
Crassus benar-benar ada, namanya tercantum dalam ensiklopedia. Ia adalah jenderal Romawi juga seorang politikus. Ia memimpin pasukan Romawi wilayah Yunani dan berhasil menumpas pemberontakan Spartacus. Ia menjabat sebagai konsul bersama Pompieus.
Crassus benar-benar ada, namanya tercantum dalam ensiklopedia. Ia adalah jenderal Romawi juga seorang politikus. Ia memimpin pasukan Romawi wilayah Yunani dan berhasil menumpas pemberontakan Spartacus. Ia menjabat sebagai konsul bersama Pompieus.
Daftar Sumber:
Novel Imperium karya Robert Harris
Microsoft Encarta 2009
Encyclopaedia Britannica 2008 
Sumber Gambar:
Marcus Tillius Cicero
Rhodus
Pelabuhan Puteoli
Gedung Senat Roma
Pompieus
Crassus
Cicero vs Catilina





No comments:
Post a Comment